Rabu, 22 Februari 2012

Yang Mencintai dan Dicintai

Matahari senja bersiap menghujam dibalik perbukitan. Jingga menghias angkasa. Gumpalan awan terlihat ikut memerah. Suara deru jejak langkah menghampiri wanita anggun yang memiliki senyuman yang menyejukkan hati jika memandangnya.
“ Assalamualaikum ummi” sapa Helma
“waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, eh.. Helma, nah gitu dong setiap mau menyapa, bertamu, dan mendoakan seseorang harus mengucapkan salam, aduh.. anak ummi pinter banget ya sekarang, ummi jadi makin cinta sama Helma” kata ummi memuji
“ Ih,, ummi, mm.. helma mau Tanya sama ummi, sebenernya ummi tu saying gak sih sama Helma” Tanya Helma penuh harap
“ Ya sayanglah Helma, kan Helma anak ummi yang cantik, sholeh, pinter lagi” kata ummi tenang
“ tapi kok ummi selalu ngelarang Helma buat ini, buat itu, kan Helma jadi gak bebas dan juga temen-temen Helma bilang kalau Helma tu anak manja yang gak bisa jauh dari orang tua, Helma kan udah besar mi?” kata Helma
Ummi langsung tertegun setelah mendengarkan pertanyaan Helma yang aneh itu.
“ mmm.. tadi Helma diomongin apa sama Lathifah, waktu ummi nganterin Helma ke sekolah?” Ummi mengintrogasi Helma
“ mmm..mmm..mmm..”
“ kan pasti ada apa-apanya, ayo kasih tahu ummi, Helma sayang” kata ummi lembut
“Mmm, gini mi, tadi waktu ummi udah pergi kekantor , dan ummi bilang sama Helma harus pulang cepet dan gak boleh mampir kalau gak ada tugas, Lathifah itu bilang sama Helma kalau ummi tu selalu mengurusi anaknya yang sudah dewasa, katanya gimana mau anaknya mandiri kalau caranya kayak gitu, Helma kan jadi malu sama temen-temen kalau Helma itu anaknya manja?” jelas Helma
“ ya ampun Helma, gini deh sekarang Ummi tanya sama Helma, helma ngerasa manja gak sih, terus kalau ada masalah sedikit langsung nangis mengadu sama ummi meluk ummi didepan teman-teman Helma, gak kan saying?, Hmm,, sekarang kan Helma udah pinter masak, nyuci baju sendiri dan berprestasi disekolah Helma, sekarang Helma ngerasa menjadi anak yang manja?” jelas ummi
“mm.. gak sih mi, tapi ummi selalu melarang Helma buat nonton tv gak boleh lama-lama, juga ngelarang Helma buat gak selalu bergantung dengan HP, laptop dan barang elektronik lainnya, Helma kan jadi bosen mi” kata Helma
“Helma sayang, itulah bukti bahwa ummi perhatian sama Helma, keran kegiatan-kegiatan yang Helma sebutin itu gak banyak manfaatnya lebih baik Helma isi kegiatan Helma dengan membaca dan menghafal al-qur’an, membantu pekerjaan rumah, dan belajar giat supaya menjadi generasi muda yang pinter bidang pendidikan dan juga agamanya, dari pada main sana-sini, gossip sana-sini dan menimbulkan su-udhzon sama orang lain, malah akan menjadi dosa kan sayang? Sekarang, dengerin ummi, Helma. Ummi amat sangat cinta sama Helma karena ALLAH. Ummi juga ingin membuat Helma menjadi generasi yang mencintai dan dicintai karena ALLAH SWT smata, sekarang Helma ngertikan apa alas an dan tujuan ummi berbuat seperti itu, karena ummi mau mendidik Helma kejalan ALLAH SWT, gimana? Hmm, ya udah sana tidur udah malem besok sekolah takut kesiangan lagi?” sambut ummi hangat
“Ya allah, terima kasih engkau telah memberikan seorang ummi yang begitu luar biasa baiknya, ummi, Helma juga cinta karena Allah” batin Helma
Helma pun pergi kekamar, akan tetapi Helma tidak merasakan firasat yang buruk terhadap umminya,ummi merasakan sakit yang luar tetapi ummi bisa menahannya hingga dipagi harinya ummi terjatuh tak sadarkan diri dan merasa kesakitan
Tiba-tiba ada deru langkah yang begitu cepat..
“Ummi, ummi bangun ummi kenapa ummi jadi begini, ummi bangun ummi”
“ Helma sayang, sepertinya ummi sudah sakaratul maut nih”
“ istighfar Ummi” tegur Helma, ia mengira ummi berputus asa. “jangan bicara begitu ummi, Helma takut ummi, Helma mohon ummi tetap selalu disamping Helma”
Ummi pun taat, ia pun mengucapkan istighfar
Namun, tiba-tiba terbit ke khawatiran Helma . ia merasa ummi akan sakaratul maut, segera dengan isak tangis Helma ralat tegurannya. “ Nyebut Ummi”
Ummi langsung merespon “Asyhadu ala ilahailallah wa ashadu anna Muhammad rasulullah”. Ummi pun menutup mata dengan tenang dan sekaligus tersenyum. Sebenarnya ummi sudah mempunyai penyakit leukemia sejak lama tapi ummi tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi penyakit yang mengerikan itu, dan Helma pun tak menyangka bahwa ahri ini adalah hari dukanya, hari terakhirnya bersama ummi, dan Helma pun juga belum mengucapkan secara langsung bahwa betapa Helma mencintai Ummi karena Allah SWT semata, Helma sangat menyesal.
Kenapa tiba-tiba ummi sudah meninggal, Hlema berusaha menahan airmatanya, namun Helma tak kuasa menahan dan akhirnya airmata jatuh ke pipinya..
Setelah proses-proses penguburan ummi. Helma pun pulang bersama Paman dan Bibinya yang sekarang akan merawat Helma, lalu Helma pun kekamar ummi dan duduk termenung disana, setelah itu ia melihat sebuah surat kecil disofa ummi. Perlahan-lahan Helma pun membukanya dan membacanya..
“ALLAHU AKBAR ummi, Helma janji akan menjadi generasi yang bisa membuat ummi bangga, dan Helma akan bersungguh-sungguh untuk menggapai semua impian Helma, MAN JADDA WA JADDA, terima kasih ummi udah buat Helma menjadi anak yang baik and berguna untuk semuannya ummi ”kata helma dengan suara yang bergetar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar