Selasa, 24 Januari 2012

SEBUAH KISAH

Assholatukhoiruminnanaum, terdengar suara adzan yang begitu merdu yang dikumandangkan oleh kang Awi. “Ha…ah dasar sialan, orang enak – enak masih tidur diganggu terus, brisik banget itu orang”. Begitulah kata – kata yang di ucapkan pak Marjuki kepada istrinya.
Memang sungguh ironi, pak Marjuki adalah seorang Islam dan rumahnya pun berhadapan langsung dengan Masjid yang berseberangan jalan dengan rumahnya. Namun kebenciannya akan suara adzan dan puji – pujian yang selalu menggema tidak pernah terhenti. Hanya kata – kata berisik, kurang ajar, sialan yang dikatakan pak Marjuki ketika waktu sholat telah tiba.
Terlihat Roni anak pak Marjuki, mondar – mandir kesana - kemari dengan gelisah menunggu ayahnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit. “Itu mungkin azab dari Allah kang”, kata kang Awi kepada kang Dulah. “Kenapa engkau mengatakan itu azab dari Allah Wi?, bukankah itu wajar bila orang terkena penyakit”, tanya kang Dulah. “Semua orang didusun sini sudah mengetahui perbuatan maksiat dari kang pak Marjuki”, jawab kang Awi. “Memangnya apa yang telah dilakukan pak juki?” “Yaaa… begulah, mungkin dia benci dengan masjid atau entah kenapa, hingga teganya kang, dia buang air besar di halaman depan masjid. Aku mengetahuinya ketika aku hendak berjalan menuju masjid untuk menunaikan sholat malam. Aku melihat pak juki sedang berjalan sembari menuju rumahnya. Memang sungguh aneh, tidak pernah sebelumnya aku melihat pak juki keluar malam, apalagi jam waktu itu menunjukan pukul 02.00 dini hari”. “Oh… begitukah, terus apa lagi yang terjadi wi”? Tanya kang dulah lagi. “Masya’Allah kang, sungguh kaget dan terpukul diri ini, ketika aku melihat ada kotoran manusia de halaman depan masjid. Naudzubillahimindzalik, siapa lagi kalo bukan pak juki yang melakukannya. Pernah saya dikatain oleh beliau dengan kata – kata kasar karena adzan ku di shubuh hari. Esok paginya kuberitahukan hal ini kepada beberapa warga dan imam masjid”. “Lantas apa yang terjadi wi? Bagaimana respon warga terhadap hal itu”?, tanya kang dulah. “Begini kang, warga yang tidak terima sempat ingin menghakimi pak juki, namun dicegah oleh pak Kyai Mahfud, “’Biarlah Allah yang menghakiminya”’ begitu kata beliau kepadak kami.
Tidak terasa waktu shalat ashar telah tiba, pembicaraan antara kang awi dan kang dulah pun terhenti. Memang miris, pak juki terkena serangan jantung tidak lama setelah perbuatan maksiatnya. Satu minggu di rumah sakit tidak ada satu warga pun yang menjenguknya kecuali keluarganya, hingga terdengar kalimat “Inalillahi wainalillahi rozi’un” ; ‘naudzubilahimindzalik’ 



Minggu, 01 Januari 2012

HAPPY NEW YEARS 2012

Mari kita sambut tahun yang baru ini dengan senyum baru dan juga semangat yang baru. 
HAPPY NEW YEARS 2012